Bahagia Milikmu: Mulailah dari Hal Terkecil nan’ Berarti

Kalimat Bahagia Milikmu tak hanya sekadar slogan belaka, melainkan makna paling dalam dari bagaimana kita dapat menyikapi sebuah kebahagiaan, bahkan dari hal terkecil dan sesederhana mungkin.

Bayangin, ada sepasang suami istri yang udah lima tahun menikah. Sepasang suami istri tersebut kemudian ngerasa yakin kalau mereka udah saling kenal, saling dekat, dan saling paham. Tapi realita ternyata berkata lain. Alih-alih menemukan kebahagiaan kaya dulu, mereka justru selalu ngerasa saling memendam amarah. Uniknya, amarah tersebut muncul dari hal terkecil dan sesederhana itu. Ada satu benang merah yang menarik, bukan?

Yup! Hal kecil, mendetail, dan sederhana, terkadang bisa ngebuat seseorang bahagia. Tapi bisa pula ngebuat satu orang lainnya sengsara. Contohnya, main HP. Sekarang kita renungin aja dulu dalam diri, siapa sih yang gak gatel untuk buka HP selepas bangun tidur atau ketika ada waktu senggang di rumah?

Zaman udah maju, teknologi pun ngikutin maju. Masa iya kita mau ketinggalan informasi di kanal media sosial favorit kita? Mending dibilang FOMO deh, dari pada ketinggalan berita! Nah, sialnya, suami istri tersebut kurang peka sama realita yang ada. Si suami sibuk main HP, si istri sibuk bergelut sama hati dan pikirannya sendiri. Alhasil malah cuek-cuekan deh.

Sebetulnya kuncinya itu satu guys: Komunikasi. Kalau mereka bisa menjalin komunikasi dengan baik kan enak, si suami bisa ngerti kemauan istri. Si istri pun gak akan ngedumel dan nyuekin balik suami. Ibaratnya, kalau udah komunikasi, mau main HP pun gak masalah. Malah bisa main bareng-bareng sambil berbagi gosip dan nontonin reels jajanan unik.

Bener, kan? Dari hal terkecil dan sederhana, muncul kebahagiaan yang tak terhingga. Akhirnya, suami istri ini pun terus menyemai kebahagiaan lewat cara-cara sederhana yang sering mereka diam-diam lakukan, tapi bermakna.

Berawal dari sang suami yang menghadiahi istrinya rumah di surga, melalui itikad amal jariyah berupa Wakaf. Sang suami pun gak segan-segan mencantumkan nama istrinya, dengan harapan sang istri bisa mendapatkan pahala jariyah atas manfaat wakaf yang disalurkan.

Ehh diam-diam pula sang istri ngelakuin hal yang sama deh. Tuh kaaann, kalau udah selaras dan satu tujuan, hal-hal sederhana pun bisa dilakuin berbarengan. Bonusnya, sama-sama dapet pahala jariyah! Siapa sih yang gak mau?

Jadi bisa kita simpulin ya, Sobat Wakaf! Bahwa sesederhana apapun tindakan pasanganmu kepada kamu, bahagia tetaplah milikmu. Kenapa? Karena bahagia kamu dan pasanganmu hanya bisa dirasakan oleh kamu sendiri! Sampai sini, paham kan makna nya?

Siap bahagia bersama Wakaf Salman? Yuk, bahagiakan pasanganmu sekarang! Klik tombol di bawah ya..

Baca Juga: Kisah Casmad sang Penghafal Quran

Baca Juga: Kisah Penerima Manfaat dari Kab Bandung

Leave a Comment