Lebih dari sekadar sedekah, wakaf sumur adalah amalan yang amat disukai oleh Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam. Suatu waktu pernah datang seorang sahabat bernama Sa’ad kepada Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling engkau sukai?” Rasulullah pun menjawab “Sedekah air” (H.R Abu Daud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Sobat Wakaf, kira-kira apa ya yang membuat wakaf sumur ini menjadi sedekah yang paling Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam sukai? Apakah wakaf sumur lebih utama daripada wakaf lainnya? Lalu apa saja sih keutamaan dan manfaat yang akan diperoleh orang yang berwakaf sumur? Yuk sama-sama kita telusuri 5 keutamaan dan manfaat wakaf sumur di tulisan ini sampai habis!
Daftar Isi
Apa Itu Wakaf Sumur
Sebagaimana yang kita ketahui, air adalah kebutuhan utama umat manusia. Setiap tetesannya sangatlah berharga bagi insan kehidupan. Ketika seseorang atau suatu kelompok masyarakat tidak memiliki akses air yang layak, maka tersendat – atau bahkan terhentilah seluruh kegiatan kesehariannya. Masalahnya, setiap unsur dalam kehidupan manusia membutuhkan air.
Beberapa titik wilayah di pelosok Nusantara memiliki kondisi sumber air yang berbeda. Ada yang mudah didapat dari air mata gunung, ada pula yang kerap mengalami kekeringan. Ada yang harus menyambung pipa dari satu sumber, ke beberapa titik lainnya, ada pula yang harus menggali sumur sedalam mungkin.
Baca Juga: 5 Manfaat Wakaf Al Quran untuk Santri
Nah di era yang modern ini, bukan tidak mungkin suatu kelompok masyarakat masih membutuhkan sumur. Bahkan bagi beberapa wilayah yang sering dilanda kekeringan, air galian sumur sangatlah menjadi solusi bagi mereka. Namun permasalahannya adalah, tidak semua warga paham dan bisa menggali sumur hingga kedalaman tertentu untuk mendapatkan sumber air. Diperlukan teknologi dan pengerjaan khusus untuk menghasilkan air bersih tersebut.
Maka dari itu, munculah solusi berupa wakaf sumur – yang menyediakan pengadaannya, mulai dari penggalian, pengerjaan, hingga penyempurnaannya untuk kemudian bisa dimanfaatkan oleh warga secara berkelanjutan atau sustainable.
Wakaf Sumur di Era Nabi
Kebutuhan umat terhadap sumur sudah terjadi bahkan sejak 1400 abad yang lalu. Saat itu, di masa Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam, Kota Madinah pernah mengalami musim paceklik yang panjang, yang membuat warga kesulitan air bersih. Satu-satunya sumber air yang tersedia adalah sebuah sumur milik orang Yahudi. Masyarakat terpaksa harus mengantre panjang untuk dapat membeli air bersih dari orang Yahudi tersebut.
Memandang kondisi itu, Rasulullah kemudian bersabda, “Wahai sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surga-Nya Allah Ta’ala” (H.R. Muslim)
Sontak sang sahabat, Utsman bin Affan radiyallahu anhu langsung bergegas menemui Yahudi tersebut untuk membeli sumurnya. Pada awalnya, sang Yahudi enggan untuk menjual sumur tersebut. Namun Utsman terus melakukan penawaran, dari mulai membeli setengahnya, kemudian sepenuhnya.
Utsman langsung mengumumkan kepada penduduk Madinah untuk memberitahu mereka bahwa sumur yang dimiliki Yahudi kini telah dibelinya, dan bebas serta gratis untuk digunakan umat dalam kehidupan sehari-harinya. Itulah kisah awal mula bagaimana wakaf sumur menjadi sebuah amalan yang manfaatnya berkepanjangan.
5 Manfaat dan Keutamaan Wakaf Sumur
Setelah mengetahui apa itu wakaf sumur, dan sejarah awal mula dilakukannya wakaf sumur di era Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam, ada baiknya kita masuk ke inti pembahasan, yaitu tentang apa saja manfaat wakaf sumur yang patut kita ketahui.
Yuk, simak manfaat wakaf sumur di bawah ini!
1. Wakaf Sumur Adalah Amalan yang Dicintai Sang Nabi
Dalam riwayat An-Nasa’i dari Sa’id bin Al-Musayyib, dari Sa’ad bin Ubadah, beliau berkata;
“Wahai Rasulullah, sungguh ibuku telah meninggal dunia, apakah boleh aku bersedekah atas namanya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya, boleh.” Sa’ad bertanya lagi, “Lalu sedekah apa yang paling afdal?” Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Memberi minum air.” (HR. An-Nasa’i, no. 3694 dan 3695).
Dari hadist di atas dapat disimpulkan bahwa amalan wakaf sumur atau memberikan minum air memiliki kedudukan yang lebih utama dan afdhal, maka hendaknya sebagai umat islam kita bersegera dalam ber-ittibaa mengamalkan amalan yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut.
2. Mendapat Balasan Langsung dari Allah
Disampaikan oleh Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, beliau pernah mendengar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Muslim mana saja yang memberi pakaian orang Islam lain yang tidak memiliki pakaian, niscaya Allah akan memberinya pakaian dari hijaunya surga. Muslim mana saja yang memberi makan orang Islam yang kelaparan, niscaya Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan di surga. Lalu muslim mana saja yang memberi minum orang yang kehausan, niscaya Allah akan memberinya minuman Ar-Rahiq Al-Makhtum (khamr yang dilak).” (HR. Abu Daud, no. 1682; Tirmidzi, no. 2449.
Maa Syaa Allah, lihatlah bagaimana Allah subhanahu wata’ala menjanjikan ganjaran yang lebih di akhirat kelak, air yang kita sedekahkan di dunia akan diganti dengan Ar-Rahiq Al-Makhtum. Ar-Rahiq Al-Makhtum tidak dapat disamakan dengan minuman yang ada di dunia, ar-rahiq al-makhtum adalah minuman surga yang hanya diberikan kepada penghuninya yang melakukan amalan wakaf sumur atau memberi minum air bersih bagi yang membutuhkan.
Secara bahasa ar-rahiq artinya khamr yang murni dan tidak mungkin dipalsukan. Sedangkan al-makhtum artinya dilak atau dikunci yang hanya pemiliknyalah yang dapat membukanya. Hal ini menunjukkan bahwa minuman ini adalah minuman khusus dan spesial, bahkan ada riwayat yang mengatakan bahwa minuman ini ditutup dengan minyak misk.
Tentu saja minuman khamr di surga sangatlah berbeda dengan minuman khamr di dunia. Kenikmatan surga adalah kenikmatan yang tak pernah terlintas dalam kepala, terasa oleh lidah, tercium oleh hidung, ataupun terlihat oleh mata. Kenikmatan surga paling rendah pun adalah 10 kali lipat dari kenikmatan dunia. Semoga Allah memasukkan kita ke dalam jannatul firdaus.
3. Mengalirkan Pahala Tiada Henti
Allah subhanahu wata’ala tak mungkin mengingkari janjinya, dan merupakan janji Allah bahwa mereka yang bersedekah jariyah tidak akan terputus amal dan pahalanya walau telah meninggal dunia. Apakah Sobat Wakaf yakin bahwa amalan sehari-hari yang dikerjakan sudah dapat mengantarkan diri dengan selamat hingga pintu surganya Allah Subhanahu wata’ala? Jika belum, maka bersegeralah beramal jariyah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS. Al Munafiqun: 10)
Ayat di atas menjelaskan tentang kondisi penghuni neraka yang meminta ditangguhkan siksaannya dan dikembalikan di dunia untuk setidaknya melakukan amal sedekah. Kenapa amalan sedekah? Kenapa bukan amalan lainnya? Karena ganjaran pahalanya yang mengalir tanpa terputus.
Baca Juga: Ingin Pahala Jariyah? Kenali Jenis-jenis Wakaf dan Manfaatnya!
4. Ikut Berperan Dalam Kesejahteraan Umat
Wakaf sumur atau wakaf air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tak mungkin manusia dapat hidup. Kekurangan air bersih dapat menimbulkan berbagai kesenjangan. Di bumi pertiwi tercinta ini yang dikenal sebagai negara maritim pun masih banyak masyarakatnya yang sulit mendapatkan air bersih. Mereka harus menempuh perjalanan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan akses air bersih, lalu membawanya pulang dengan menjunjung ember yang berisikan air di kepala dan dua jerigen yang dijinjing di tangan. Subhanallah, tidak terbayang bagaimana beratnya beban yang dibawa mereka di bawah sinar matahari yang terik.
Air bersih ini nantinya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, di antaranya; minum, memasak, mandi, mencuci, dan kebutuhan beribadah (wudu). Maka dengan wakaf sumur, hal ini akan sangat membantu meringankan beban mereka sehari-hari, berwudhu pun juga akan semakin mudah sehingga ibadah akan semakin nyaman dan khusyuk. Sumur yang diwakafkan juga akan memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya untuk sekarang tapi juga untuk keturunan mereka.
5. Pembersih Harta dan Dosa
Dalam islam harta atau kekayaan yang dimiliki seseorang haruslah disucikan. Kenapa? Karena setiap harta yang kita peroleh, terdapat hak orang lain didalamnya, maksudnya adalah Allah subhanahu wa ta’ala memberikan rezeki tidak hanya untuk dinikmati oleh seorang diri. Oleh sebab itu kita diperintahkan untuk berbagi dengan menyedekahkan sebagian rezeki tersebut, sehingga harta yang kita nikmati menjadi lebih berkah dan diridhoi Allah serta jauh dari marabahaya.
Dengan melakukan wakaf sumur, maka Sobat Wakaf juga dapat membersihkan dosa, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Sedekah itu dapat memadamkan dosa sebagaimana air yang dapat memadamkan api” (HR. Tirmidzi). Dosa diibaratkan api yang dapat dipadamkan oleh sedekah, Maa Syaa Allah.
Bukankah deretan keutamaan dan manfaat berwakaf atau bersedekah di atas sangat menggiurkan Sobat Wakaf? Maka ayo bersegera berlomba-lomba dalam kebaikan!
Di era yang modern ini, Sobat Wakaf dapat menunaikan wakaf sumur dari manapun dan kapanpun secara cara praktis melalui gadget masing-masing. sebagai Lembaga Nazhir yang amanah dan profesional, Wakaf Salman di bawah legalitas Badan Wakaf Indonesia siap membantu penyaluran wakaf sumur Sobat Wakaf sekalian ke berbagai titik, baik Nusantara maupun Mancanegara.
Oleh karena itu, yuk tunaikan Wakaf Sumur kamu di Wakaf Salman! Klik tombol di bawah ya.