Assalamualaikum Sobat Wakaf! Apa saja sih syarat wajib haji, khususnya bagi Sobat yang ingin berhaji di tahun 2025? Kita pasti tau bahwa Ibadah haji adalah rukun islam nomor 5 yang sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu, baik itu secara fisik, psikis maupun finansial. Maka dari itu, ada beberapa hal seperti panduan, rukun, hingga syarat wajib yang harus kita ketahui terlebih dahulu.
Setiap tahunnya, ibadah Haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Dalam pelaksanaannya, pemahaman tentang tata cara dan syarat wajib haji harus diperhatikan karena ibadah haji meliputi berbagai tahapan, mulai dari niat dan persiapan sebelum berangkat, hingga pelaksanaan aktivitas dan rangkaian kegiatan di Tanah Suci.
Di pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai panduan, rukun dan syarat wajib haji yang harus dipenuhi. Tanpa berlama-lama lagi, yuk simak tulisan lengkapnya di bawah ini!
Daftar Isi
Mengapa Pengetahuan tentang Haji Penting?
Sebelum membahas mengenai panduan, rukun, dan syarat wajib haji, ada baiknya kita mengetahui hal paling mendasar terlebih dahulu. Yaitu, mengenai seberapa penting pengetahuan tentang salah satu Rukun Islam ini.
Haji merupakan ibadah yang memiliki kedudukan tertinggi di dalam agama Islam. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim senantiasa memperkaya pengetahuannya mengenai Ibadah yang satu ini. Mengapa? Karena kita tidak pernah tahu kapan kita akan dipanggil untuk melaksanakan ibadah haji.
Panggilan Haji bisa datang kepada siapa saja dan kapan saja. Maka pemahaman tentang panduan, rukun, dan syarat wajib haji harus dimiliki oleh setiap Muslim, tidak hanya mereka yang telah memiliki “jadwal” untuk melakukan perjalanan ke Tanah Suci.
Baca Juga: Awas Keliru! Kenali 6 Perbedaan Haji dan Umroh
Kewajiban dan Keberkahan Haji
Melaksanakan haji adalah bentuk pengabdian dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Haji juga merupakan kesempatan untuk merenung dan memperbaiki diri, serta menyadari betapa besar nikmat dan rahmat Allah.
Niat dan Persiapan
Niat tulus dan ikhlas adalah langkah pertama yang harus dipenuhi. Niat ini bukan hanya tentang melakukan haji secara fisik, tetapi juga tentang mengarahkan hati dan pikiran untuk memenuhi kewajiban agama dengan penuh kesadaran.
Syarat Wajib Haji
Terdapat beberapa syarat haji yang perlu dipenuni agar seseorang bisa menjalankannya. Syarat-syarat wajib tersebut adalah:
1. Muslim
Haji hanya diwajibkan bagi umat Islam. Ini adalah salah satu dari lima rukun Islam yang mendasar. Non-Muslim tidak diwajibkan untuk melaksanakan haji.
2. Berakal sehat
Seseorang yang akan melaksanakan haji harus memiliki akal sehat. Ini berarti orang tersebut harus memiliki kemampuan untuk memahami dan melaksanakan tata cara ibadah haji dengan benar.
3. Dewasa (baligh)
Seseorang harus sudah mencapai usia dewasa (baligh) untuk diwajibkan melaksanakan haji. Baligh biasanya ditandai dengan tanda-tanda biologis atau psikologis yang menunjukkan kematangan.
4. Mampu dalam fisik, psikis,dan finansial
seseorang harus memiliki kesehatan yang memadai untuk menjalani perjalanan dan ritual haji serta bekal yang cukup memadai.
5. Merdeka
Seseorang harus memiliki kebebasan penuh untuk melaksanakan ibadah tanpa adanya batasan dari pihak lain (bukan hamba sahaya atau budak)
6. Tambahan Bagi Wanita yang Ingin Berhaji
Terdapat syarat khusus yang perlu diperhatikan oleh seorang wanita jika ingin menunaikan ibadah haji. Syarat tersebut adalah harus didampingi oleh mahram (kerabat laki-laki yang tidak boleh menikah dengannya), kecuali jika wanita tersebut termasuk dalam kategori yang dibolehkan menurut syariat Islam, seperti wanita yang sudah lanjut usia atau wanita yang pergi haji bersama rombongan yang diatur oleh pemerintah.
Baca Juga: Kisah Air Zam-zam, Sumber Air Suci dari Tanah Suci
Rukun Haji: Jangan Sampai Terlewat!
Rukun haji harus dipenuhi secara sempurna dan tidak boleh terlewat, karena merupakan syarat sahnya ibadah haji. Rukun ini merupakan elemen mendasar yang menjadi pilar utama dalam menjalankan ibadah. Rukun haji adalah hal-hal yang wajib dikerjakan dan harus dipenuhi selama ibadah haji. Apabila rukun haji tidak terpenuhi maka ibadah haji dianggap tidak sah.
Rukun haji meliputi Ihram, Wukuf di Arafah, Thawaf Ifadhah, Sai, Tahallul (mencukur rambut), dan Tertib. Setiap rukun memiliki tata cara dan makna yang penting untuk dipahami.
1. Ihram
Rukun yang pertama adalah Ihram atau niat yang menandai dimulainya perjalanan haji. Melalui ihram umat islam diajak untuk memulai ibadah dengan penuh kesadaran.
Ihram berarti ‘terlarang’ atau ‘tercegah’ yang menunjukkan bahwa jamaah yang memasuki keadaan ihram harus menahan diri dari berbagai hal, seperti berkata kasar, menikah, atau melakukan hubungan intim (jima’).
Biasanya ihram ditandai dengan membaca talbiyah dan memakai pakaian ihram. Iat haji yang dapat dilafalkan adalah, Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi taala artinya Saya berniat untuk melaksanakan ibadah haji dengan memasuki keadaan ihram semata-mata karena Allah Ta’ala.
2. Wukuf di Arafah
Ini adalah momen dimana jamaah haji akan berdiam diri di Padang Arafah, mulai dari siang hari sampai matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah. Bisa dibilang bahwa wukuf di Arafah adalah inti dari seluruh ibadah haji.
Saat menjalankan rukun ini kita dianjurkan untuk banyak berdoa, berdzikir, dan merenung. Wukuf di Arafah ini ibarat titik balik dalam hidup, saat kita minta ampunan dan berusaha dekat dengan Allah.
3. Thawaf Ifadah
Thawaf ifadah adalah rukun ketiga, di mana kita mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah melawan jarum jam. Sehingga Kabah akan berada di sebelah kiribadan jamaah haji Thawaf ini dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad.
4. Sa’i
Ini adalah bentuk penghormatan atas usaha Ibunda Siti Hajar mencari air untuk putranya, Nabi Ismail, di tengah gurun. Melalui proses Sa’i kita diajarkan untuk terus berusaha, berikhtiar, dan selalu berharap pada pertolongan Allah dalam segala keadaan.
Sa’i adalah rukun keempat, di mana jamaah haji berjalan cepat atau lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
5. Tahallul
Rukun kelima adalah tahalul atau memotong sebagian rambut setelah menyelesaikan seluruh rukun sebelumnya,
Bagi laki-laki dianjurkan untuk mencukur seluruh rambut, meskipun diperbolehkan jika ingin memotong sebagian saja. Bagi wanita diperkenankan memotong beberapa helai saja
6. Tertib
Terakhir adalah tertib yang artinya semua rukun haji harus dilakukan sesuai urutan, tidak boleh ada urutan yang dilompati atau ditukar.
Nah itu lah syarat dan rukun yang perlu sama-sama kita ketahui Sobat Wakaf! Mempelajari ilmu tentang haji adalah salah satu bentuk upaya kita memantaskan diri sambil menanti panggilan-Nya.
Selain itu, seraya memantaskan diri dalam berhaji, Sobat Wakaf bisa menyempurnakan amalan lainnya melalui upaya lain seperti sedekah yang bersifat jariyah. Melalui Wakaf, Sobat bisa berkontribusi untuk umat di berbagai penjuru Nusantara maupun mancanegara, yang dampaknya dapat berjangka panjang sehingga mengalirkan pahala jariyah untukmu.
Yuk, tunaikan Wakaf dan Sedekah terbaikmu dengan cara klik tombol di bawah ini!