Daftar Isi
Banyak dari kita yang masih bingung dengan perbedaan zakat infak sedekah dan wakaf. Walaupun keempatnya memiliki keutamaan yang baik, namun ternyata zakat infak sedekah dan wakaf punya aturan dan ketentuan yang berbeda loh.
Yup, sebagaimana yang kita ketahui, ada begitu banyak bentuk aplikasi ibadah dalam agama Islam. Satu di antaranya adalah ibadah yang berkaitan dengan manusia atau yang memberikan manfaat bagi sekitar seperti, zakat, infak sedekah dan wakaf.
Namun sayang, empat jenis amal shalih ini seringnya dianggap sama yaitu mengeluarkan sejumlah harta untuk kebaikan. Ternyata, secara makna maupun implementasinya terdapat perbedaan.
Memberikan sebidang tanah untuk digunakan pada jalan Allah termasuk ke dalam wakaf. Membagikan sebagian harta pada orang yang membutuhkan secara sukarela adalah infak. Sedangkan mengeluarkan harta dengan nominal yang sudah ditakar masuk dalam hitungan zakat.
Tak hanya itu, masih banyak perbedaan zakat infak sedekah dan wakaf yang bisa kita cermati sama-sama. Nah, dari pada makin bingung, yuk kita kenali perbedaan keempat amalan mulia tersebut. Simak artikel ini sampai habis ya!
Apa itu zakat infak sedekah dan wakaf
Wakaf atau dalam bahasa arab al Waqafu الوقف memiliki asal kata waqafa yang artinya adalah menahan, berhenti, atau diam. Secara umum makna wakaf adalah menahan, tidak berpindah kepemilikan. Menurut pendapat ulama terdahulu, yakni dari madzhab syafi’i dan imam ahmad bin hambal wakaf adalah suatu kegiatan melepaskan harta dari kepemilikan seorang wakif secara sempurna.
Melansir dari Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006 tentang Wakaf, wakaf dimaknai sebagai sebuah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut Syariah.
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui dalam proses wakaf di antaranya adalah:
- Wakif, yaitu pemilik harta atau benda, atau pihak yang mengeluarkan harta miliknya untuk dikelola dan diambil manfaatnya.
- Ikrar wakaf, yaitu pernyataan kehendak wakif yang diucapkan baik secara lisan maupun tulisan kepada nadzhir untuk mewakafkan harta benda miliknya.
- Nazhir, pihak perantara yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.
- Mauquf alaih, adalah pihak yang ditunjukkan untuk memperoleh manfaat dari peruntukan harta benda wakaf sesuai dengan pernyataan kehendak wakif yang dituangkan dalam ikrar wakaf.
Proses pelepasan harta benda wakaf oleh wakif harus ditunaikan secara sempurna di mana seorang wakif tidak boleh melakukan ketentuan apapun setelah menyerahkan wakaf kepada nazhir untuk dikelola. Hal ini termasuk diantaranya wakaf tidak boleh diambil kembali maupun diwariskan kepada keturunan setelah kematian wakif.
Perbedaan zakat infak sedekah dan wakaf
Amal shalih berupa zakat dan wakaf memiliki konsep yang identik yaitu sama-sama berkaitan dengan dikeluarkannya harta oleh seorang wakif untuk dikelola demi kemaslahatan pihak tertentu. Namun sebagaimana ibadah lainnya, pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam implementasinya, maka dari itu terdapat perbedaan zakat infak sedekah dan wakaf.
Baca Juga: Amalkan Sekarang, Inilah 5 Contoh Sedekah Jariyah!
Ditinjau dari hukumnya, wakaf bersifat sunnah di mana semua orang dapat menunaikannya dengan nominal yang tidak dibatasi. Selain itu, wakaf juga memiliki beberapa ketentuan yaitu harta benda yang diwakafkan harus memiliki nilai atau harga, kepemilikan secara penuh, dan adanya ketentuan status wakaf setelah ditunaikan yang akan dikelola oleh para nazhir.
Berbeda dengan wakaf, zakat memiliki aturannya sendiri yaitu kewajiban yang ditunaikan oleh golongan menengah keatas setelah harta melebihi nishab (batas minimal harta yaitu 85 gram emas). Ada banyak jenis zakat seperti zakat maal, perdagangan, rikaz atau temuan, fitrah, pertanian dan peternakan. Zakat ditunaikan dengan ketentuan 2.5% dari total wajib zakat dan dikelola oleh seorang amil untuk mustahik (penerima zakat).
Sedangkan infak dan sedekah adalah pemberian sejumlah harta benda secara sukarela kepada siapa saja tanpa ketentuan. Infak dan sedekah dapat berupa makanan, senyuman, hadiah, dll.
Tujuan wakaf
Mengingat manfaat dari wakaf itu sendiri yang dapat menjadi pahala mengalir untuk wakif, maka sudah selayaknya wakaf menjadi perhatian penting. Ibnu Qudamah pernah ditanya tentang siapakah orang yang paling bahagia, kemudian beliau menjawab, yaitu “Orang yang telah berhenti nafasnya, namun tidak berhenti pahalanya”.
Satu di antara tiga jenis wakaf adalah wakaf dengan benda yang tidak bergerak seperti tanah atau bangunan yang dimanfaatkan. Wakaf Salman menyelenggarakan program dukungan untuk warga kabupaten Bandung mewujudkan fasilitas kesehatan dengan pembangunan Rumah Sakit Salman Hospital.
Jauhnya fasilitas kesehatan di kota menjadi salah satu hambatan yang sangat besar bagi masyarakat dengan perbandingan 1 banding 8.895 jiwa. Selain itu Kompleks Rumah Sakit meliputi Masjid Salman Rasidi, Gedung Instalasi Gawat Darurat, dan RS Salman Hospital. Kompleks Kesehatan ini nantinya akan menjadi fasilitas kesehatan dengan pelayanan Islami bagi warga Jawa Barat.
Baca Juga: Antri Lama di Rumah Sakit, Apa Dampaknya?
Kesimpulan
Manusia hidup di dunia tidak lama, karena kampung sesungguhnya adalah kampung akhirat. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau musafir.” Hadist Shahih. Jangan sampai dunia membuat kita lupa dan terlena sehingga lalai dalam mempersiapkan perbekalan.
Satu di antara banyaknya amal shalih yang dapat dijadikan perbekalan adalah dengan mengeluarkan harta dijalan Allah untuk kebaikan umat. Perbedaan zakat infak sedekah dan wakaf ini menjadi langkah pertama untuk Sobat Wakaf dalam menentukan kebaikan yang akan ditunaikan.
Yuk, tunaikan kebaikanmu sekarang juga. Klik tombol di bawah ya!
3 thoughts on “Kenali Perbedaan Zakat Infak Sedekah dan Wakaf”