Sebetulnya, ada banyak peristiwa Jumadil Awal yang bisa kita pahami dan pelajari sebagai umat Muslim. Jika melihat dari sejarahnya, Jumadil Awal sendiri merupakan bulan pertama yang menjadi awal datangnya musim dingin di kala itu.
Dari momentum tersebutlah banyak lahir peristiwa-peristiwa yang dapat menjadi pelajaran bagi kita. Mulai dari suka, duka, juga bencana ada di bulan Jumadil Awal.
Di pembahasan kali ini, kita akan mengulas secara singkat tentang apa itu Jumadil Awal beserta berbagai macam peristiwa di dalamnya. Apa saja sih peristiwa tersebut? Yuk simak tulisan ini sampai habis!
Daftar Isi
Apa Itu Jumadil Awal
Sebelum lebih jauh membahas peristiwa Jumadil Awal, ada baiknya kita mengetahui apa itu Jumadil Awal terlebih dahulu. Setiap bulan memiliki beberapa peristiwa pentingnya memang. Begitu pula dengan Jumadil Awal, yaitu bulan ke-5 dalam kalender Hijriah.
Bulan Jumadil Awal juga dikenal dengan nama Jumada Al Awwal, yang artinya bulan pertama dalam musim sejuk. Nama tersebut lahir berkat orang Arab pada zaman itu yang kerap mengalami hari-hari yang sangat dingin.
Baca Juga: 3 Keistimewaan Jumadil Awal
Bahkan ada satu momen di mana pada Bulan Jumadil Awal ada peristiwa kelaparan dan kekurangan air. Hal tersebut terjadi karena seluruh sumber air dari sungai, danau, hingga parit membeku.
Lalu apa saja sih peristiwa Jumadil Awal selain itu?
4 Peristiwa Jumadil Awal
Nah sebagaimana yang dijelaskan tadi di awal, bahwa kita akan membahas 4 peristiwa Jumadil Awal yang tentunya memiliki makna sejarahnya tersendiri. Yuk simak list di bawah ini!
Perang Mu’tah
Salah satu peristiwa penting Jumadil Awal adalah terjadinya Perang Mut’ah, yang berlangsung pada tahun 8 Hijriah. Dikatakan Perang Mut’ah karena perang ini berlangsung di daerah Mut’ah, dekat Yordania. Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa Sallam mengutus pasukan Muslim yang dipimpin tiga komandan yaitu Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah untuk menghadapi kekuatan besar kekaisaran Bizantium.
Peristiwa ini menunjukkan keberanian, keikhlasan, dan pengorbanan yang tinggi, sekaligus menjadi pelajaran bagi umat Islam tentang pentingnya bertahan karena benar, meskipun kondisi di lapangan sangatlah sulit.
Kemenangan Khalid bin Walid
Berbicara mengenai Perang Mut’ah, maka tak lepas pembahasan kita dari kemunculan Khalid bin Walid sebagai seorang pemimpin militer yang luar biasa. Ketika tiga komandan pasukan Muslim gugur, Khalid bin Walid mengambil alih komando. Dengan kecerdasannya, Khalid membawa pasukan Muslim kembali ke Madinah dengan selamat.
Peristiwa ini adalah contoh akan pentingnya strategi, ketegasan, dan kecerdasan dalam menghadapi musuh bahkan di situasi yang sulit sekalipun.
Lahirnya Imam Al Ghazali dan Imam Ali Zainal Abidin
Peristiwa Jumadil Awal selanjutnya adalah lahirnya Al Ghazali dan Ali Zainal Abidin, sekaligus penanda bahwa Jumadil Awal merupakan bulan kelahiran beberapa ulama dan awliya besar. Al Ghazali lahir pada pertengahan abad ke-5 Hijriyah, sedangkan Ali Zainal Abidin pada 5 Sya’ban.
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam Menikahi Khadijah
Di Bulan Jumadil Awal, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam menikah dengan Khadijah binti Khuwalid. Selain berkesan untuk Rasulullah, Jumadil Awal juga menjadi kesan tersendiri bagi umat Muslim mengingat kisah cinta antara Rasul dan Khadijah sangatlah inspiratif.
Amalan Jumadil Awal
Setelah kita membahas peristiwa penting di Jumadil Awal, lantas banyak dari kita yang bertanya-tanya adakah amalan khusus yang bisa kita laksanakan di bulan tersebut? Sebetulnya, tidak ada amalan khusus, karena semua bulan di Islam adalah sama.
Hanya saja, ada amalan yang dianjurkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam agar dikerjakan setiap pertengahan bulan. Amalan tersebut adalah Puasa Ayyamul Bidh.
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Artinya: “Kekasihku (Rasulullah SAW) berpesan kepadaku agar tidak sekali-kali meninggalkan tiga hal selama hidupku, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha, dan supaya aku tidak tidur sebelum mengerjakan salat Witir.” (HR Muslim)
Menurut hadits yang terdapat dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, Rasulullah SAW menganjurkan puasa Ayyamul Bidh pada 13, 14, dan 15 bulan Kamariah.
وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ ، قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ يَأْمُرُنَا بِصِيَامٍ أَيَّامٍ البيض: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ .
Artinya: Dari Qatadah bin Milhan dia berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami untuk shiyam ayyamul bidh (hari-hari purnama bulan), yaitu pada tanggal 13,14,dan 15.” (HR Abu Daud)
Baca Juga: Arti Amal Jariyah dan 7 Langkah Mempraktikannya
Selain itu, ada pula amalan lain yang bisa dikerjakan antara lain sedekah. Seperti yang terkandung dalam peristiwa Jumadil Awal tadi, ada salah satu contoh sedekah jariyah yang aliran pahalanya tak akan pernah berhenti bahkan ketika kita meninggal dunia.
Maka, tidak ada salahnya untuk kita mencontoh amalan tersebut sebagai salah satu bentuk tabungan dan investasi di akhirat kelak. Yuk raih pahala jariyah dengan bersedekah melalui program-program di Wakaf Salman! Klik tombol di bawah ya..