Sebagai bagian dari tinta sejarah emas Islam, ternyata begitu banyak peristiwa penting di Bulan Safar. Safar sendiri adalah bulan kedua dalam kalender hijriah yang tepat terjatuh setelah bulan Muharram.
Dalam islam, Bulan Safar diwarnai oleh kilas balik peristiwa-peristiwa penting. Namun dalam kepercayaan arab kuno masa jahiliah, mereka meyakini bahwa Bulan Safar adalah bulan kesialan. Kepercayaan ini turun temurun hingga mendarah daging pada keseharian mereka.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam lah yang berperan penting menumpas kepercayaan turun temurun menyimpang ini. Di mana beliau bersabda bahwa tidak ada penularan penyakit, tidak dibenarkan mengaitkan nasib buruk dengan apa yang dilihat dan didengar, tidak mungkin burung dapat mengisyaratkan kematian seseorang, dan keliru mereka yang beranggapan nasib sial pada Bulan Safar.
Lantas benarkah Bulan Safar adalah bulan kesialan? Terlepas dari itu semua, memang apa saja sih deretan peristiwa penting di Bulan Safar tersebut? Dan bagaimana sebaiknya kita memaknai sejarah penting dalam Islam? Yuk langsung saja simak pembahasan berikut sampai tuntas ya Sobat Wakaf!
Baca Juga: Menilik Kisah Nabi Musa Melawan Firaun di Bulan Muharram
Daftar Isi
5 Peristiwa Penting di Bulan Safar
1. Menikahnya Rasulullah dengan Bunda Khadijah Radhiallahu ‘anhu
Pernikahan Rasulullah dan Bunda Khadijah Radhiallahu ‘anhu berlangsung pada Bulan Safar tahun ke-25 sebelum hijrah. Rasulullah menikah pada usia 25 tahun saat beliau belum diangkat menjadi rasul.
Mahar yang diberikan kepada Khadijah adalah 20 ekor unta betina. Menikahnya Rasulullah dengan istri pertama beliau membuat banyak kaum muslim ikut mencontoh untuk menikah pada bulan yang sama yaitu Bulan Safar.
2. Hijrah Pertama dalam Sejarah Islam
Pada Bulan Safar jugalah terjadi peristiwa penting hijrah pertama dalam Islam, yang menjadi titik awal berdirinya kekhalifahan Islam di Madinah Al Munawwarah.
Hijrah Rasulullah dengan para sahabat bukanlah hijrah karena ingin memperluas kekuasaan semata. Hijrah ini adalah bentuk pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala kepada umat Islam yang tertindas oleh kaum Quraisy di Mekah saat itu.
Riwayat lain mengatakan bahwa Rasulullah hijrah pertama kalinya pada rabiul awal 622 M, namun Rasulullah sudah memulai perjalanan hijrah sejak akhir Bulan Safar 622 M dan mengakhiri perjalanan pada Bulan Rabiul Awal di Madinah.
3. Menikahnya Fatimah binti Rasulullah dengan Ali bin Abi Thalib
Fatimah binti Rasulullah adalah anak bungsu buah hati Rasulullah bersama Khadijah Radhiallahu ‘anhu. Fatimah adalah putri kesayangan Rasulullah dan disebut-sebut yang paling mirip dengan beliau. Mulai dari cara berjalan, berbicara, bahkan hingga cara duduknya.
Bulan Safar turut menjadi saksi bisu bersatunya dua insan yang saling memendam perasaan dalam diam karena ketakwaan yang kuat. Bukannya tidak ada laki-laki yang tertarik menjadi menantu Rasulullah, namun pria yang diharapkan belum kunjung datang untuk melamar.
Perlahan Rasulullah mulai memahami keinginan Fatimah yang ingin dinikahi Ali, sehingga Rasulullah pun ikut menjadi perantara bersatunya dua insan ini. Beliau jugalah yang menikahkan Fatimah dengan sahabat sekaligus sepupu beliau Ali bin Abi Thalib pada bulan safar.
4. Takluknya Romawi oleh Umat Islam
Peristiwa penting dan tak terlupakan selanjutnya dalam sejarah Islam adalah takluknya imperium Romawi oleh umat Islam kala itu. Peristiwa penaklukan ini terjadi pada Bulan Safar di bawah komando panglima islam Usamah bin Zaid yang dipercayai oleh Rasulullah Shalallahu Wassalam untuk memimpin pasukan.
Usamah bin Zaid adalah seorang anak muda yang awalnya diragukan para sahabat, namun karena Rasulullah mengetahui kehebatan terpendam pemuda ini. Tanpa ragu Rasulullah yang langsung menunjuk beliau menjadi komando, dibanding sahabat lain yang telah berpengalaman di Medan perang.
5. Sakit hingga Wafatnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam
Jika sebelumnya Bulan Safar menjadi saksi bisu peristiwa bahagia hijrah, kemenangan perang, hingga menikahnya dua pasang insan mulia. Bulan Safar juga menjadi saksi bisu peristiwa sakitnya seorang panutan atau seorang imam besar umat Islam.
Pada akhir hayat beliau, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam ditimpa penyakit berat yang mengakibatkan keluarga dan para sahabat begitu nelangsa dan terus bergantian untuk menjenguk beliau. Setelah cukup lama menderita sakit berat sejak bulan safar, Rasulullah pun menghembuskan nafas terakhirnya pada 12 rabiul awal tahun ke-11 Hijriah.
Itulah tadi 5 peristiwa penting di Bulan Safar yang patut kita ketahui sebagai pemaknaan sejarah yang lebih mendalam. Jadi, sudah bisa disimpulkan ya Sobat Wakaf bahwa Bulan Safar bukanlah bulan kesialan sebagaimana yang dimaksud masyarakat awam di luar sana.
Nah setelah mengetahui peristiwa penting di Bulan Safar di atas, lalu ada amalan apa saja sih yang bisa kita lakukan di bulan tersebut? Yuk, simak poin-poin pentingnya di bawah!
Amalan di Bulan Safar
Sebetulnya tidak ada anjuran amalan khusus pada Bulan Safar. Namun tidak ada salahnya jika kita sebagai Umat Muslim meningkatkan intensitas ibadah kita tak terpatok oleh waktu. Jika diselaraskan dengan hikmah dari peristiwa penting di Bulan Safar sebelumnya, berikut beberapa ibadah pilihan yang dapat Sobat Wakaf amalkan
Baca Juga: Menelusuri Sejarah Wakaf dari Masa Rasulullah Hingga Kini
1. Bertaubat dan Bertauhid yang Benar
Jika dulu Safar dianggap sebagai bulan penuh kesialan, maka kita sebagai umat Islam hendaklah segera bertaubat dari praktik-praktik syirik yang disengaja ataupun tidak disengaja.
Jangan lagi percaya pada takhayul, jangan lagi menduakan Allah dengan makhluk, jangan lagi meminta kepada selain-Nya. Bertauhidlah yang lurus, tauhid yang mengesakan Allah, tidak menyembah dan tidak meminta selain dari-Nya.
2. Menikah Bagi yang Mampu
Jika Sobat Wakaf belum menikah dan mampu untuk menikah maka menikahlah di Bulan Safar, sebab Rasulullah pun menikahi Bunda Khadijah dan menikahkan Fatimah dengan Ali pada Bulan Safar.
3. Puasa di Bulan Safar
Namun, jika Sobat Wakaf belum mampu untuk menikah. Maka perbanyaklah ibadah puasa untuk menahan gejolak nafsu. Puasa yang bisa dilakukan adalah puasa Sunnah Senin dan Kamis, juga puasa Ayyamul bidh (puasa pertengahan bulan hijriah).
4. Perbanyak Doa dan Zikir
Bukan hanya di Bulan Safar, inilah amalan yang wajib dikerjakan setiap hari bahkan setiap detiknya. Jangan lepas mulut dari berzikir dan berdoa kepada-Nya, amalan ini jugalah yang mengantarkan hamba semakin dekat dengan Rabb-nya.
5. Perbanyak Sedekah atau Wakaf
Sedekah atau Wakaf juga tidak terbatas oleh waktu dan utama dikerjakan saat kapanpun, termasuk pada Bulan Safar. Amalan sedekah atau Wakaf adalah amalan yang membuat para penghuni neraka meminta dikembalikan ke dunia.
Maka hendaknya jangan disia-siakan umur yang masih Allah panjangkan, segeralah keluarkan hak orang lain dari harta yang Allah titipkan pada kita.
Sebagai Lembaga Nazhir yang amanah dan profesional, Wakaf Salman di bawah legalitas Badan Wakaf Indonesia siap menyalurkan sedekah jariyah Sobat Wakaf sekalian kepada mereka yang membutuhkan.
Maka dari itu, yuk tunaikan Wakaf terbaikmu sekarang! Klik tombol di bawah ya..