3 Tokoh Dunia yang Konsisten Bela Palestina

Beberapa minggu terakhir, salah satu kelompok pembebasan Palestina kembali kehilangan pemimpinnya, yaitu Yahya Sinwar. Meski telah puluhan kali ditinggalkan syahid oleh para pemimpin terdahulunya, namun kelompok tersebut tak pernah gentar dalam melawan kolonialisme yang dilakukan Israel. Bahkan, satu pemimpin mereka mati, lahirlah ribuan kombatan lainnya dari rahim seorang ibu pemberani. Dari tenda-tenda pengungsian. Dari reruntuhan di Gaza, Jenin, dan Ramallah.

Sudah sepatutnya kita memahami bahwa solidaritas terhadap Palestina tak akan pernah sekalipun terhalang oleh jarak dan waktu. Tak akan pula terhalang oleh perbedaan kepentingan ideologi atau agama apapun. Isu pembebasan Palestina adalah isu bersama yang sudah sewajibnya kita suarakan selantang-lantangnya, hingga nafas terakhir, hingga jantung tak lagi sanggup berdetak.

Dikatakan demikian karena pada kenyataannya, genosida atau pembersihan etnik tak melihat latar belakang agama, ideologi, atau warna kulit. Tak peduli ia Islam, Kristen, Yahudi. Selama ia berada di tanah Palestina, dan menentang kebiadaban rezim zionis, maka Israel tak akan segan untuk membantainya.

Sebagai contoh, Militer Israel pada Jumat 20 Oktober 2023 mengakui menyerang gereja tertua di Jalur Gaza ketika pasukannya menargetkan sebuah bangunan yang dikatakan ‘dekat dengan’ Hamas. Nyatanya, ini bukan soal Hamas. Ini soal pembersihan etnik dan ras. Ini soal bagaimana sebuah negara fasis berusaha menyeruak dan mengusir siapapun yang menentang ide dan pemikiran mereka, soal “tanah yang dijanjikan”, atau “cita-cita pendirian negara kaum pilihan”. Sangat menjijikan bukan?

Untungnya, kita tidak kehilangan aktor-aktor intelektual dalam membersamai perjuangan saudara-saudara kita di Palestina. Maka, janganlah fokus kita terbelokkan kepada mereka yang tidak berada di satu jalan perjuangan. Melainkan fokuslah pada isu perjuangannya itu sendiri dengan belajar, berlatih, dan mencontoh. Ya, belajar semua terkait sejarah penjajahan Palestina mulai dari sebelum Nakba. Berlatih dengan membandingkan gagasan-gagasan tidak masuk akal ala barat, dengan penelitian para cendekiawan yang satu jalan dengan kita. Juga, mencontoh atas apa yang para pejuang di Palestina telah lakukan dengan istiqomah hingga saat ini.

Setidaknya ada 3 tokoh dunia yang sangat penting, yang hingga detik ini masih konsisten dalam membela perjuangan rakyat Palestina. Bahkan satu di antara mereka adalah seorang Yahudi tulen, yang orang tuanya adalah korban Holokaus yang dilakukan pasukan Nazi, Jerman. Ya, kamu gak salah baca. Masih banyak Yahudi murni yang menolak kebengisan rezim zionis, juga menolak pendirian negara Yahudi bernama Israel. 

Siapa sajakah 3 tokoh dunia tersebut? Simak baik-baik di bawah ini!

3 Tokoh Dunia yang Konsisten Bela Palestina

Angela Davis

Bagi yang pernah mendengar Partai Black Panther, pasti tidak asing dengan nama Angela Davis. Beliau adalah seorang akademisi juga penulis yang berkebangsaan Amerika. Kehidupannya dipenuhi dengan dunia aktivisme. Ia banyak terlibat dalam gerakan hak-hak sipil, hak-hak tahanan, juga hak-hak perempuan.

Dengan latar belakang yang tidak perlu dipertanyakan lagi, Davis berdiri tegak bersama orang-orang Palestina. Baginya, gejolak emosi yang dialami kebanyakan kita selama Israel melakukan kerusakan di Palestina, gejolak yang belum pernah terjadi sebelumnya. Maka hal tersebutlah yang mengingatkan ia betapa pentingnya upaya Palestina untuk mendapatkan keadilan dan kemerdekaan.

Dan yang terakhir, Davis menulis sebuah artikel dengan judul Standing with Palestinians di tahun 2024 ini.

Noam Chomsky

Siapa yang tidak mengenal Noam Chomsky? Seorang filsuf yang juga ahli linguistik ini memang sudah tidak asing dalam dunia aktivisme. Lahir di tahun 1928, Noam Chomsky memainkan peran penting dalam berbagai aksi jalanan selama beberapa dekade, termasuk dukungan yang kuat terhadap perjuangan Palestina.

Selain itu, Chomsky dengan tegas menyatakan bahwa ia mendukung gerakan Boycott Divestment and Sanctions (BDS) terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan negara Israel. Sebagai Yahudi yang tulen, suara Noam Chomsky adalah suara yang mewakili bangsa ‘Yahudi waras’. Menurutnya, sikap barat yang mendiskreditkan perjuangan Palestina dengan menyebutnya ‘teroris’ adalah salah satu upaya propaganda Amerika.

Chomsky menulis banyak literatur tentang Palestina, salah satunya yang bisa kalian pinjam di Salman Reading Corner, yaitu Pirates and Emperors.

Edward Said

Edward Said adalah seorang cendekiawan dan intelektual publik. Karyanya di bidang kritik sastra dan studi poskolonial membuat namanya melambung. Tak hanya itu, beliau pun kerap menulis banyak artikel, esai, buku, yang mengecam pendudukan Israel dan mendukung hak-hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Tulisan-tulisannya yang terkenal adalah The Question of Palestine dan Culture and Imperialism.

Ada satu momentum yang mematahkan argumen para Zionist-enabler ketika mereka kerap menyatakan bahwa jika ingin melakukan aksi protes terhadap ketidakadilan, maka lakukanlah dengan damai. 

Yup, argumen tersebut dibantai oleh Edward Said. Nyatanya, jika aksi damai tidak menghasilkan apa-apa, maka kita perlu meningkatkan eskalasinya. Seperti melempar batu ke arah militer Israel, misalnya. Setidaknya hal tersebut dilakukan oleh seorang Profesor yang umurnya tak lagi muda.

Jadi, siapa tokoh favorit Sobat Wakaf dari ketiga nama di atas?

Ingin membersamai perjuangan rakyat Palestina? Mari bergabung dengan Wakaf Salman dalam program Dana Abadi untuk Palestina! Klik tombol di bawah yaa..

Leave a Comment